Jumat, 08 Januari 2016

"Kuda besi"
Kala itu aku berdiri
Mendengar satu demi satu cacian
Hai mata!
berhentilah terbelalak
Aku bukan patung
Yang hanya diam
Mulut ini bisa teriak
Tangan ini bisa bergerak
Jiwa ini bisa berontak
Kaki ini bisa melaju
Melangkah menjauhimu
Kuda besi beroda ini
Putaran kecil bertenaga
Melaju kencang kutantang angin
Tak perduli sekelilingku
Mungkin malaikat bersiap diri
Cabut nyawa penuh emosi
Yang ada di hadapannya
tetes demi tetes
Tangis berjatuh tersapu angin
Isak tak lagi terdengar
Bising kuda lain tak perduli
Biar ku tumpah emosiku
Menantang kencangnya angin
Melayangkan nyawa seperti layang itu
Hanya dua kemungkinan
Putus atau nyawa kembali..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar