Selasa, 16 Februari 2016

Puisi

Luluh Lantak desaku
Oleh: Anggi Prasetya
hati bangga terhadap diri
mampu capai sebuah prestasi
yang tergantung terpikul dipundak ini
senyumku tak henti kutebar
air haru masih berjalan
namun..
kupijak kaki ditanah kelahiran
suasana masih mencekam
asap penyiksaan masih menari
porak poranda tiap mata menatap
jiwa meletih penuh gelisah
darah mengalir meresap tanah
luka terpapar dimana mana
malaikat masih sibuk mencabut nyawa
tangis haru ku jadi duka
tak ada yang tersisa
raga tergeletak menyatu tanah
mayat berjajar didepan mata
disudut sana kulihat bunda
mendekap adik tak bernyawa
pedang tertancap di raga ayah
aku hidup sebatang kara
wahai kau manusia biadap..
tiada ragu kau bunuh mereka
nuranimu dimana?
apa terganti harta?
tanah kelahiranku hancur
luluh lantak desa kecilku
yang semula jaya
kini jadi desa mati
oleh tangan-tangan keji

Jumat, 08 Januari 2016

tentang gaya masa kini

"Srikandi dan Barbie"
Oleh: Anggi Prasetya
Kini mulai bercerita
Tentang sebuah cinta
Dikalangan darah muda
Seorang tampan mempesona
Kaum hawa banyak kagum
Disana terlihat,
Ibarat sebuah wayang jawa
Masih buta penampilan
Jalan dengan polos
Maju tuk laki pujaan hati
Banyak laki terkesima
Akan cantik gemulainya
Sapa tutur nan lembut
Seolah srikandi ia berdiri
Tapi kini beda zaman
Semua serba modern
Srikandi saing dengan barbie
Yang jeli akan penampilan
Ikut gaya sana sini
Laki pun pasti tergoyah
Srikandi tercampak oleh barbie
Yang suka barang mewah
Sedang srikandi?
Masih hidup dengan zamannya
Dalam lingkup budaya jawa
Apa daya srikandi
Kalah mewah dengan barbie
Apa arti tulus cinta
Jika pandang cinta fashion saja
Lebih baik hidup sederhana
Bagi rizki tuk disana
Akhirat butuh pahalamu
Bukan butuh kemewahanmu
"Kuda besi"
Kala itu aku berdiri
Mendengar satu demi satu cacian
Hai mata!
berhentilah terbelalak
Aku bukan patung
Yang hanya diam
Mulut ini bisa teriak
Tangan ini bisa bergerak
Jiwa ini bisa berontak
Kaki ini bisa melaju
Melangkah menjauhimu
Kuda besi beroda ini
Putaran kecil bertenaga
Melaju kencang kutantang angin
Tak perduli sekelilingku
Mungkin malaikat bersiap diri
Cabut nyawa penuh emosi
Yang ada di hadapannya
tetes demi tetes
Tangis berjatuh tersapu angin
Isak tak lagi terdengar
Bising kuda lain tak perduli
Biar ku tumpah emosiku
Menantang kencangnya angin
Melayangkan nyawa seperti layang itu
Hanya dua kemungkinan
Putus atau nyawa kembali..

puisi tentang sebuah perubahan sikap seseorang

"Kosong"
Oleh:Anggi Prasetya
Pandangan itu sekarang semu
Bukan tawa bahagiaku
Tapi tawa bohongku
Ucapan itu buatku sadar
Diammu jadi tanda
Bisumu saat bertatap muka
Pandangmu saat berpapas angin
Kosong tak berisi lagi
Ibarat air dalam gelas
Yang tumpah habis
Oleh sebuah tangan sengaja
Hanya tangis batin
Air mata seakan habis
Tak pantas sungai ini mengalir
Kubendung sebisa semampuku
Hujan bawa gelisahku ini
Petir gantikan teriakan kekecewaan ini
Angin bawalah segala resahku
Sampaikan padanya relaku
Untuk bahagianya..

Minggu, 03 Januari 2016

puisi karya sendiri

"sajak Dinda"
Pinggir beranda basah
Gemericik hujan belum henti juga
Angin berlari menabrak dedaunan
butir air pun bisa kurasa disini
Seperti embun pagi hujaniku
Kudengar langkah ringan
Menengok terlihat dari kejauhan
Ayah bunda berjalan bersandingan
Duduk mengapitku bertanya hari depan
Kemana aku kan melangkah?
Jujur dinda kan mengecewakan
Hanya bisa memendam
Berdusta untuk mereka
Sang pelita dalam gelap jalan
Pemberi dalam kelebihan
Bermandi keringat setiap saat
Untuk dinda...
Pasrah ikuti sang petunjuk arah
Melangkah untuk sang pencerah
Masa depan dinda tuk keluarga
Disini dinda bersenandung
Menulis sajak curahan hati
Tak ada pelampias tuk lega
Kuturuti ucap ayah bunda
Dinda mengalah ikut ucap kata bak mutiara
Melalui penerang gelap dalam panggung-Nya

Kamis, 24 September 2015

Puisi tentang 8 GOL UKS


hai semuanya..
pertama-tama saya ucapkan selamat datang di blog saya yang sederhana ini,
oke, pada kesempatan kali ini saya mau berbagi sebuah karya yang saya buat,
sebuah puisi sederhana yang alhamdulillah membuahkan hasil yang cukup
memuaskan dan ini pengalaman pertama saya untuk mengikuti
sebuah ajang lomba cipta dan baca puisi saat acara 'Jambore UKS',
puisi ini bertema Narkoba

Pengantar Keabadian
oleh: Anggi Prasetya
Saat kau terbelit banyak masalah
Cari kemana kau akan bahagia
Kau kira hanya hal biasa
Bukan perilaku bodoh
Kau cari kesenangan dunia
Tak masuk dalam pikirmu
Apa risikonya..
Dunia hanya singgahan
Namun disana keabadian
Sekarang kau nikmati
Seakan terbang tinggi
Lari dari masalahmu
Bukan cari apa solusinya
Namun kau hanya pergi
Sadarkah kamu..?
Saat kau lari dan pergi
Bahagiamu sementara
Masalahmu bertambah
Hidupmu kan gundah
Hancur masa depanmu
Bayangan hitam datang
Kan dikejar kecemasan
Kemarin..
Kau larut dalam emosi
Cari hal yang buatmu terbang
Pikirmu pun melayang
Yang tiada jadi ada
Penuh hal-hal gila
hal bodohmu jadi tawa
Ketika kau tak dapatkan lagi
Rasa bahagiamu itu
Lemah tanpa daya
Ragamu lau lukai hingga rusak
Untuk hal gilamu,
Jiwamu tergoncang
Seakan jatuh ke jurang curam
Ketika..
Di pembaringan
Sesalmu tiada tertahan
Tawamu jadi tangis
Rasa sakit tlah kau tancap sendiri
Dalam jiwa ragamu
Yang kini tiada daya
Sekarang..
Kau hanya bisa pasrah
Menanti ajalmu datang
Menjemputmu pergi menuju Keabadian
NARKOBA tiket NERAKA

dan begitulah puisi yang saya buat, semoga bisa bermanfaat
bagi kalian ya.. Apa bila ada salah kata atau hal- hal
yang tidak di inginkan oleh kalian mohon maaf.
Terikasih sudah mau mampir :D