Luluh Lantak desaku
Oleh: Anggi Prasetya
hati bangga terhadap diri
mampu capai sebuah prestasi
yang tergantung terpikul dipundak ini
senyumku tak henti kutebar
air haru masih berjalan
namun..
kupijak kaki ditanah kelahiran
suasana masih mencekam
asap penyiksaan masih menari
porak poranda tiap mata menatap
jiwa meletih penuh gelisah
darah mengalir meresap tanah
luka terpapar dimana mana
malaikat masih sibuk mencabut nyawa
tangis haru ku jadi duka
tak ada yang tersisa
raga tergeletak menyatu tanah
mayat berjajar didepan mata
disudut sana kulihat bunda
mendekap adik tak bernyawa
pedang tertancap di raga ayah
aku hidup sebatang kara
wahai kau manusia biadap..
tiada ragu kau bunuh mereka
nuranimu dimana?
apa terganti harta?
tanah kelahiranku hancur
luluh lantak desa kecilku
yang semula jaya
kini jadi desa mati
oleh tangan-tangan keji